Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Usai Perbatasan Perjalanan Bhutan Dibuka, Turis yang Datang Malah Menurun
20 November 2022 12:02 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Melandainya pandemi COVID-19 tentu menjadi angin segar untuk banyak negara, karena mereka berharap semua sektor terdampak termasuk pariwisata bisa bangkit seperti semula.
ADVERTISEMENT
Namun, sayangnya Bhutan harus menelan pil pahit. Sebab, setelah membuka kembali perbatasannya dan memberlakukan aturan baru pariwisata untuk turis, kunjungannya malah mengkhawatirkan.
Dilansir Ne Now News, jumlah turis yang datang ke negaranya menurun justru dikarenakan kebijakan atau aturan baru pariwisata Bhutan.
Sesuai aturan baru, kini turis harus membayar 200 dolar Amerika atau Rp 3,1 juta per malam jika ingin berkunjung ke Bhutan.
“Ada penurunan yang signifikan pada turis India setelah pemerintah Bhutan mengenakan biaya pembangunan berkelanjutan yang setinggi langit pada pengunjung. Biaya tinggi telah menghalangi banyak turis untuk bepergian ke negara itu,” kata seorang pejabat pemerintah Bhutan.
Menurut data Tourism Council of Bhutan (TCB), sekitar 315.600 wisatawan berkunjung pada 2019, dengan pengunjung menyumbang rata-rata sekitar 84 juta dolar Amerika atau setara dengan Rp 1,3 triliun setiap tahun untuk perekonomian selama tiga tahun sebelum pandemi melanda.
ADVERTISEMENT
Data TCB lebih lanjut menunjukkan, sebelum pandemi, sekitar 3 ribu turis biasanya mengunjungi negara itu untuk melihat festival Thimphu Tshechu.
Negara tersebut memutuskan untuk membuka kembali perbatasannya pada 23 September 2022 lalu, karena bertepatan dengan festival tiga hari tersebut.
Namun, tahun ini, negara tersebut gagal mendapatkan kunjungan turis yang ditargetkan selama festival berlangsung.
Setiap pengunjung yang memasuki Bhutan melalui perbatasan darat, panduan wajib ketika pengunjung meninggalkan kota perbatasan, juga merupakan salah satu alasan di balik menurunnya turis yang berkunjung.
Dapat disebutkan bahwa Bhutan mendapatkan kunjungan turis tertinggi dari India. Pada tahun 2020 saja, dari 29.812 turis yang datang ke Bhutan, sekitar 22.298 berasal dari India.
Sebagian besar turis India memasuki Bhutan melalui perbatasan darat dan mereka harus membayar biaya tambahan kepada pemandu.
ADVERTISEMENT
Langkah kaki minimal telah memengaruhi operator tur dari India dan juga Bhutan. Ini juga memukul keras pemilik hotel dan rumah tinggal berbiaya rendah dan pemandu negara Himalaya selain ekonomi lokal.